Robot Tank Buatan Mahasiswa ITS

Anak bangsa Indonesia terus berinovasi dan berkarya dalam merakit kendaraan tempur militer TNI seperti kendaraan taktis atau tank tempur. Sebuah prestasi yang patut kita banggakan di tunjukkan kepada ketiga mahasiswa Indonesia. Karena mereka telah berhasil mendesain sebuah kendaraan taktis berupa tank mini yang di beri nama War-V1.

Robot Tank

Mahasiswa Teknik Elektro dari Institut Teknologi 10 November (ITS), Bachtiar Dumais Laksana (23) mendesain dan merakit sendiri tank tersebut dengan bantuan kedua temannya, yaitu Adhitya Whisnu Pratama dan Muhammad Iqbal. Robot tank ciptaannya di beri nama War-V1. Sejak akhir 2014, ia mengerjakan purwarupa robot tersebut bersama kedua kawannya semasa kuliah di Yogyakarta. Penciptaan robot tank ini bermula dari kecintaan Bachtiar dan kawan-kawannya terhadap dunia militer. Meski tak memiliki latar belakang keluarga tentara, ia selalu merasa penasaran ingin berkarya di bidang pertahanan dan keamanan melalui keahliannya di dunia elektronika.

Spesifikasi Robot

Soal War-V1, Bachtiar mengaku terinspirasi oleh dua robot raksasa yang di kendalikan oleh pilot dan memiliki persenjataan bernama Megabots dan Kuratas. Kuratas adalah robot yang bisa di kendarai dan di operasikan buatan perusahaan Jepang, Suidobashi. Sedangkan, Megabots bikinan Gui Cavalcanti, Matt Oehrlein, dan Brinkley Warren yang berbasis di Oakland, Amerika Serikat.

Pemuda kelahiran 5 November 1992 itu menjelaskan, robot tank War-V1 di kendalikan lewat remote control. Desain, mekanik, dan rancang kendali elektronisnya di rancang dengan merogoh kocek pribadi. Karena masih menggunakan dana sendiri, mereka sempat kesulitan untuk memasang komponen yang lebih memadai. Sebab, seluruh komponen yang di perlukan harus di datangkan dari Tiongkok dengan harga belasan juta rupiah, itu pun belum termasuk bea impor. War-V1 di rancang sebagai cadangan di lapangan, yang berfungsi menjadi sweeper atau penyapu. Sehingga, senjata sistem ia sesuaikan dengan tujuan aplikasi. Untuk mewujudkannya pun, ia mengaku belajar desain secara otodidak mulai dari nol.

Bachtiar mengungkapkan beberapa keunggulan yang bakal di miliki mesin tempur robot buatannya itu. Salah satu konsep utamanya adalah ramah lingkungan dengan memasukkan mesin hybrid di dalamnya. Karena ukurannya yang sangat kecil, alat ini bisa di pakai untuk mendukung mobilisasi pasukan. Terutama membuyarkan konsentrasi musuh, dengan demikian pasukan penyerbu bisa bergerak dengan perlindungan body tank. Rencananya, mereka tak hanya memasangkan senapan mesin ringan, tapi juga pelontar granat atau roket. Hanya saja, Bachtiar masih mengakui beberapa kelemahan terutama di bidang proteksi atau menahan peluru.