Apa Itu Hipotensi?

Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah kondisi ketika tekanan darah jauh lebih rendah dari yang seharusnya. Ini dapat terjadi baik sebagai suatu kondisi sendiri atau sebagai gejala dari berbagai kondisi. Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri. Tekanan itulah yang di nilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau di sebut dengan tekanan darah. Jika tekanan darah terlalu rendah, kondisi tersebut bisa menyebabkan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal menjadi terhambat atau berkurang.

Hipotensi - Penyebab, Gejala, Cara Mengobatinya

Itulah sebabnya orang yang mengalami tekanan darah rendah akan mengalami gejala berupa kepala terasa ringan dan pusing. Ketika mengalami gangguan ini, tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran. Ukuran tekanan darah muncul dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah). Tekanan darah yang normal adalah antara 90/60 mm/Hg dan 120/80 mm/Hg. Seseorang di katakan hipotensi jika memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mm/Hg.

Penyebab Hipotensi

Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan aktivitas yang dilakukan tiap orang. Perubahan pada tekanan darah merupakan hal yang normal, karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti keturunan atau pertambahan usia.

Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah, seperti:

  • Kehamilan
    Pada masa kehamilan, tekanan darah dapat menurun. Hal ini terjadi akibat perkembangan sirkulasi darah dalam tubuh ibu hamil.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
    Beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek samping berupa penurunan tekanan darah. Jenis obatnya antara lain, furosemide, atenolol, levodopa, sildenafil, atau propranolol.
  • Ketidakseimbangan hormon
    Tekanan darah dapat menurun akibat penurunan kadar hormon dalam darah. Penurunan kadar hormon sendiri dapat disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit tiroid.
  • Dehidrasi
    Ketika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, volume darah juga dapat berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah.
  • Infeksi
    Penderita infeksi dapat mengalami sepsis, yaitu infeksi yang telah memasuki aliran darah. Pada kondisi ini, tekanan darah dapat menurun.
  • Penyakit jantung
    Penyakit jantung menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah menurun.
  • Kekurangan nutrisi
    Kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia dan berakhir pada penurunan tekanan darah.
  • Perdarahan
    Perdarahan dalam jumlah besar dapat menurunkan volume dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah menurun secara drastis.
  • Reaksi alergi parah
    Beberapa pemicu alergi (alergen) dapat menimbulkan reaksi alergi parah (anafilaksis). Kondisi ini berdampak pada menurunnya tekanan darah.
Faktor risiko hipotensi

Selain karena beberapa faktor penyebab di atas, hipotensi dapat terjadi ketika mengubah posisi dari duduk atau berbaring ke posisi berdiri. Jenis hipotensi ini dikenal dengan hipotensi ortostatik atau hipotensi postural.

Hipotensi juga dapat terjadi saat seseorang berdiri terlalu lama sehingga darah menumpuk di kaki. Kondisi ini di sebut juga neural mediated hypotension (NMH). Sebagian besar penderita hipotensi jenis ini adalah anak-anak.

Gejala Hipotensi

Hipotensi tidak selalu menimbulkan gejala. Jika muncul gejala, penderita hipotensi dapat merasakan keluhan berikut:

  • Pusing
  • Mual dan muntah
  • Lemas
  • Pandangan kabur
  • Linglung
  • Sulit berkonsentrasi
  • Tubuh terasa tidak stabil
  • Sesak napas
  • Pingsan