Lupus, Penyakit Autoimun Kronis

Penyakit lupus atau lupus eritematosus adalah penyakit autoimun kronis yang bisa menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, hingga otak. Lupus dapat di alami oleh siapa saja, tetapi lebih sering di alami oleh wanita. Pada kondisi normal, sistem imun akan melindungi tubuh dari infeksi atau cedera. Akan tetapi, pada orang yang mengalami penyakit autoimun seperti lupus, sistem imun justru menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh yang sehat.

Lupus - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan | Halodoc

Lupus terbagi dalam beberapa jenis, yaitu systemic lupus erythematosus (SLE), lupus pada kulit (cutaneus lupus), lupus akibat obat (drug induced lupus), dan lupus yang terjadi pada bayi baru lahir (neonatal lupus).

Penyebab Penyakit Lupus

Berikut ini beberapa penyebab dan jenis penyakit lupus:

1. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

Jenis lupus ini yang paling sering diidap masyarakat umum. Ia dapat menyerang jaringan serta organ tubuh mana saja dengan tingkat gejala yang ringan sampai parah.

Banyak yang hanya merasakan beberapa gejala ringan untuk waktu lama atau bahkan tidak sama sekali sebelum tiba-tiba mengalami serangan yang parah. Timbulnya rasa nyeri dan lelah berkepanjangan merupakan salah satu gejala ringan SLE. Oleh karena itu, pengidap SLE bisa merasa tertekan, depresi, dan cemas, meski hanya mengalami gejala ringan.

2. Discoid Lupus Erythematosus (DLE)

DLE pada dasarnya hanya menyerang kulit. Namun, dampak yang ditimbulkan oleh lupus jenis ini mampu menyerang jaringan dan organ tubuh lainnya. DLE umumnya bisa dikendalikan dengan menghindari paparan langsung sinar matahari dan obat-obatan.

Berikut ini beberapa gejala DLE:

  • Rambut rontok.
  • Pitak permanen.
  • Ruam merah dan bulat, seperti sisik pada kulit yang terkadang akan menebal dan menjadi bekas luka.
3. Lupus Akibat Obat

Efek samping obat pasti berbeda-beda pada tiap orang. Kira-kira ada lebih dari 100 jenis obat yang bisa menimbulkan efek samping yang mirip dengan gejala lupus pada orang-orang tertentu.

Gejala lupus akibat obat umumnya akan hilang jika berhenti mengonsumsi obat tersebut, sehingga tidak perlu menjalani pengobatan khusus. Namun, jangan lupa untuk selalu berbicara dengan dokter sebelum memutuskan berhenti mengonsumsi obat dengan resep dokter.

Pengobatan

SLE tidak bisa di sembuhkan, pengobatan di lakukan untuk mengurangi tingkat gejala serta mencegah kerusakan organ pada pengidap SLE. Beberapa dekade lalu penyakit ini bahkan dipandang sebagai penyakit terminal atau tidak memiliki harapan sembuh sehingga bisa berujung pada kematian.

Ketakutan ini disebabkan oleh banyaknya pengidap pada saat itu yang meninggal dunia akibat komplikasi dalam kurun waktu 10 tahun setelah didiagnosis mengidap SLE. Namun, kini obat-obatan untuk SLE terus berkembang, sehingga dapat membantu hampir semua pengidapnya bisa hidup normal, atau setidaknya mendekati tahap normal.