Apa Itu Hidronefrosis?
Hidronefrosis adalah pembengkakan pada salah satu atau kedua ginjal akibat urine yang menumpuk dan tidak bisa mengalir ke kandung kemih. Kondisi ini dapat di alami oleh semua orang dari segala kelompok usia, bahkan pada janin (hidronefrosis antenatal). Jika terdeteksi dan di tangani dengan cepat, hidronefrosis jarang menyebabkan komplikasi jangka panjang. Sebaliknya, jika di biarkan begitu saja, kondisi ini berisiko menyebabkan infeksi dan jaringan parut di ginjal yang dapat mengarah ke gagal ginjal.
Penanganan hidronefrosis bertujuan untuk mengatasi kondisi medis yang menyebabkan aliran urine terhambat. Metode penanganannya bisa dengan pemberian obat atau prosedur operasi.
Penyebab Hidronefrosis
Ginjal memiliki sejumlah fungsi penting, antara lain untuk menyaring kelebihan air, garam, serta limbah sisa metabolisme. Sisa penyaringan tersebut lalu dikeluarkan melalui urine.
Jika terjadi penyumbatan atau gangguan di saluran kemih (ureter), urine yang seharusnya dikeluarkan menjadi menumpuk di dalam ginjal. Kondisi ini dapat menyebabkan ginjal bengkak atau hidronefrosis.
Umumnya, hidronefrosis merupakan akibat dari penyakit atau kondisi medis lain yang diderita pasien. Beberapa penyakit atau kondisi tersebut adalah:
- Batu ginjal yang keluar dari ginjal dan menyumbat ureter
- Kanker atau tumor di sekitar saluran kemih, kandung kemih, panggul, atau perut
- Gumpalan darah yang terbentuk di ginjal atau ureter
- Jaringan parut yang muncul akibat infeksi, operasi, atau radioterapi, sehingga menyebabkan penyempitan pada ureter
- Vesicoureteral reflux (VUR), yaitu kondisi ketika urine dari kandung kemih kembali ke ginjal, bisa akibat kelainan bawaan lahir, pembesaran prostat, atau penyempitan lubang saluran kemih (uretra)
- Prolaps uteri atau turun peranakan
- Gangguan pada saraf atau otot kandung kemih
- Retensi urin
- Kehamilan
Sementara itu, penyebab hidronefrosis pada bayi baru lahir umumnya ditemukan pada pemeriksaan USG prenatal, antara lain:
- Kelainan bawaan lahir seperti ureter bercabang (ureter ektopik), spina bifida, atau kelainan katup uretra (posterior urethral valves)
- Penyumbatan (obstruksi) yang menghalangi urine mengalir keluar dari ginjal
- Uretocele yaitu pembentukan kantung di ureter yang bisa menyumbat ureter
- Gangguan di otot kandung kemih yang menyebabkan urine mengalir kembali ke ginjal
Pada beberapa kasus, tidak diketahui apa penyebab hidronefrosis pada bayi baru lahir.
Hidronefrosis sebelum lahir umumnya akan sembuh sendirinya setelah bayi lahir. Sedangkan hidronefrosis ringan pada anak biasanya tidak memengaruhi fungsi ginjal dan dapat sembuh dalam jangka waktu tertentu.
Gejala Hidronefrosis
Pada beberapa kasus, hidronefrosis dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali. Sedangkan pada hidronefrosis yang bergejala, keluhan yang timbul tergantung pada penyebabnya, antara lain:
- Nyeri di punggung dan panggul, yang dapat menjalar ke perut bagian bawah atau selangkangan
- Mual dan muntah
- Nyeri saat buang air kecil (disuria)
- Hematuria
- Kelelahan atau malaise
- Jarang buang air kecil
- Tidak bisa mengosongkan kandung kemih sepenuhnya
- Gejala infeksi saluran kemih, yaitu urine berwarna gelap, aliran urine lemah, menggigil, demam, atau rasa terbakar saat mengeluarkan urine
Hidronefrosis pada bayi baru lahir biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi bisa juga mengakibatkan pembesaran perut atau gejala infeksi saluran kemih, seperti demam, rewel, dan tidak mau menyusu.
Sedangkan pada anak-anak, gejala hidronefrosis yang bisa timbul antara lain nyeri pinggang atau perut, mengompol, demam, mual, muntah, serta gangguan tumbuh kembang.
0 Komentar