Dalam dunia teknologi Indonesia ternyata tidak kalah dengan negara maju lainnya. Begitu juga polisi Indonesia dalam menciptakan robot penjinak bom milik Gegana Mabes Polri. Gegana Korps Brimob Polri mampu menciptakan robot penjinak bom sekaliber buatan Jerman. Robot Gegana" itulah nama robot seberat sembilan kilo gram yang lahir pada awal tahun 2012.

Gegana Kerahkan Robot Jinakan Paket Berisi Bom di PLN Bali

Robot Gegana merupakan satu di antara puluhan teknologi canggih buatan asli negara Indonesia, atau tepatnya di buat oleh tim penjinak bom gegana di satuan Brimob. Pembuatan robot tersebut hanya membutuhkan waktu enam bulan dengan biaya yang cukup minim. Awalnya robot yang di lengkapi enam kamera tersebut akan di rancang layaknya ampibi sehingga bisa berjalan di air. Tetapi karena keterbatasan biaya riset, akhirnya robot tersebut di buat seperti tank baja mini dengan ban rantai terbuat dari karet.

Robot berbentuk tank baja tersebut mampu mengangkat benda seberat delapan kilogram bila dalam posisi tangan menekuk dan empat kilo gram bila dalam posisi tangan memanjang. Robot berukuran kurang lebih satu meter dan lebar kurang lebih 40 centimeter tersebut bisa bergerak di segala medan, tanah, berumput, lumpur, tembok, bahkan mampu menaiki tangga.

Spesifikasi Robot

Robot tersebut di gerakan dengan remot kontrol dan bisa di kendalikan dalam radius 500 sampai 600 meter. Robot tersebut bergerak dengan menggunakan tenaga baterai. Sementara bodinya terbuat dari alumunium. Petugas stand Korps Brimob dalam acara pameran pelayanan Polri di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2013) Brigadir Aprinal Chan menjelaskan bahwa robot gegana tersebut sengaja di deasin ringan supaya tidak mudah habis baterainya. Dengan kemampuan dan fungsi yang sama, putra Indonesia sudah mampu menciptakan robot kelas dunia. Biaya pembuatannya memakan dana Rp 350 juta, lebih murah di bandingkan dengan robot penjinak bom buatan Jerman yang harganya mencapai Rp 6 miliar.

Pembuatan robot tersebut memakan waktu enam bulan, sehingga membuat negara-negara lain tercengang. Padahal negara lain dalam membuat robot yang memiliki fungsi dan kemampuan yang sama membutuhkan waktu bertahun-tahun.