Beberapa teknologi di sinyalir mampu menjadi sebuah teknologi yang dapat mengganggu manusia. Kini, teknologi itu pun memiliki tempat di pasar teknologi kesehatan dan obat-obatan. Berikut ini merupakan perkembangan teknologi yang berkembang di bidang medis.





  • Robot Darah

Donor darah merupakan momok bagi sebagian orang. Selain waktu pengambilan darah yang lumayan lama, kebanyakan orang juga takut akan jarum suntik. Blood-drawing robot di anggap mampu mengatasinya. Robot ini akan mengidentifikasi pembuluh darah dengan tingkat akurasi 83% hampir sama dengan tingkat akurasi seorang ahli phlebotomist.

  • Robot Bedah

Teknologi ini memiliki tensi yang cukup besar di masa depan. Industri robot bedah di perkirakan akan meningkat pada tahun 2020, hingga penjualannya menjadi dua kali lipat yakni $6.4 Milyar. Salah satunya adalah Robot Bedah da Vinci. Pada awalnya membayangkan bahwa sebuah operasi akan dilakukan oleh sebuah robot saja sungguh menakutkan. Terlebih orang akan lebih percaya dengan seorang profesional medis yang mampu mengambil keputusan-keputusan genting dibandingkan sebuah mesin yang bisa saja memiliki eror. 

  • Robot Telemedis

InTouch Health sebuah robot telemedis mampu membantu orang-orang di darah terpencil dengan teknologinya. Meskipun memerlukan jaringan, orang dapat mengakses konsultasi darurat mengenai stroke, gangguan jantung juga luka bakar. Selain itu ada MouthWatch yang memiliki pelayananTeleDent. Apa itu TeleDent ? Adalah sebuah platform teledentistry yang akan memberikan kemudahan penggunanya untuk menyimpan gambar, menulis catatan kinis, kode billing dan informasi ke dokter gigi terdekat.

  • Augmented Reality

Hanya tinggal memakai kacamata, semua orang akan melihat dunia dengan cara berbeda, seakan-akan semuanya nyata. Dalam dunia kesehatan AR akan membantu para ahli bedah di ruang operasi, selain itu AR akan membantu menemukan letak pembuluh darah secara mudah. Bahkan AR juga bisa di gunakan sebagai media belajar anatomi.

  • Virtual Reality

Teknologi ini mungkin akan berguna untuk menurunkan tingkat stres pasien dan mengurangi kebosanan mereka di rumah sakit. Brennan Spiegel dan tim nya di Cedars Sinai Hospital, Los Angeles memperkenalkan VR kepada pasien dan membantu mereka mengurangi stres dan rasa sakit. Dengan kacamata khusus, mereka mampu melihat dunia di luar rumah sakit, pemandangan di Iceland, mengunjungi studio seni bahkan berenang bersama ikan paus di lautan yang biru.