Apa Itu Xeroderma Pigmentosum?
Xeroderma pigmentosum adalah kelainan genetik yang mengakibatkan penderitanya menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari. Xeroderma pigmentosum tergolong penyakit langka yang di perkirakan memengaruhi 1 dari 250.000 orang di seluruh dunia. Karena merupakan kelainan genetik, gejala xeroderma pigmentosum dapat di lihat sejak bayi. Keluhan akan muncul dari daerah-daerah yang sering terkena sinar matahari, yaitu kulit dan mata. Jika tidak di tangani dengan baik, penderita xeroderma pigmentosum akan rentan mengalami kanker kulit dan kanker mata.
Penyebab
Xeroderma pigmentosum umumnya di sebabkan oleh mutasi pada gen yang menyebabkan terhambatnya aktivitas perbaikan DNA yang rusak. Adanya mutasi gen tersebut membuat tubuh tidak mampu memperbaiki atau menggantikan DNA yang rusak akibat paparan radiasi sinar matahari.
Setidaknya ada 8 jenis mutasi gen yang dapat menyebabkan xeroderma pigmentosum. Namun, yang paling banyak di temukan adalah mutasi pada gen XPC, ERCC2, dan POLH. Kelainan kulit langka ini biasanya di turunkan dari orang tua pada anak secara autosomal resesif. Artinya, meski orang tua tidak ada yang mengalami xeroderma pigmentosum, apabila keduanya memiliki mutasi pada gen di atas, risiko anak terkena penyakit ini adalah 25% pada setiap kehamilan.
Gejala
Gejala xeroderma pigmentosum biasanya sudah dapat terdeteksi selama masa bayi atau di 3 tahun pertama kehidupan. Beberapa gejala xeroderma pigmentosum yang perlu diketahui adalah:
Gejala pada kulit
Kemunculan bintik-bintik pada area kulit bayi atau balita yang terkena sinar matahari merupakan tanda umum dari xeroderma pigmentosum. Tanda tersebut bisa meliputi wajah, leher, lengan, dan kaki.
Tanda lainnya yang juga dapat terjadi adalah perubahan pigmentasi yang menyebabkan timbulnya bercak kulit yang sangat gelap (hiperpigmentasi) atau bercak kulit yang sangat terang (hipopigmentasi) dibandingkan dengan warna kulit sekitarnya.
Selain itu, beberapa gejala xeroderma pigmentosum yang terjadi pada kulit adalah:
- Kulit terbakar, kemerahan, nyeri, bahkan melepuh yang bisa berlangsung selama berminggu-minggu
- Kulit nampak gurat-gurat pembuluh darah kecil (telangiektasis)
Gejala pada mata
Gejala paling umum dari xeroderma pigmentosum yang muncul pada mata adalah mata menjadi sensitif (fotofobia), nyeri, bahkan kemerahan saat melihat cahaya.
Selain itu, gejala lain yang bisa terjadi antara lain:
- Radang pada kornea dan bagian putih mata (sklera)
- Produksi air mata yang berlebih
- Radang pada kelopak mata
- Kelopak mata terlipat ke dalam (entropion) atau keluar (ectropion)
- Lensa mata menjadi keruh
Jika tingkat kerusakan di mata dan kulit sekitarnya sudah parah, xeroderma pigmentosum bisa menyebabkan kebutaan.
Gejala pada sistem saraf
Sekitar 1 dari 4 penderita xeroderma pigmentosum mengalami masalah pada sistem saraf yang dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Beberapa dampaknya malah sudah bisa terlihat jelas sejak lahir.
Berikut adalah gejala xeroderma pigmentosum yang diakibatkan oleh gangguan sistem saraf:
- Ukuran kepala kecil (mikrosefalus)
- Gerakan refleks yang lambat atau bahkan tidak ada
- Keterampilan motorik yang buruk
- Keterlambatan tumbuh kembang
- Otot kaku atau lemah
- Kontrol gerakan tubuh yang buruk (ataksia)
- Gangguan pendengaran yang dapat berkembang menjadi ketulian
Tidak semua gejala yang disebutkan di atas dapat terjadi pada penderita xeroderma pigmentosum. Jadi, setiap penderita bisa saja menunjukkan gejala yang berbeda-beda.
Baca juga: Progeria, Penyakit Langka Pada Anak
Jika kalian ingin kursus robotika, kalian bisa kunjungi website PT Sari Teknologi
Alamat PT Sari Teknologi: Lt.6 Gedung Universitas Gunadarma Jl.Raya Outer Ringroad Blok C7 No.20, Jl.Taman Palem Mutiara, DKI Jakarta 11730.
0 Komentar