Apa Itu Disentri Basiler?

Disentri adalah peradangan dan infeksi pada usus, yang mengakibatkan diare yang mengandung darah atau lendir. Gejala lain yang mungkin termasuk kram perut, mual, muntah, dan demam.



Kondisi ini dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi bakteri atau parasit. Infeksi ini biasanya menyebar sebagai akibat dari kebersihan atau sanitasi yang buruk.

Disentri terbagi jadi dua jenis, yaitu:

  • Disentri basiler atau shigellosis, yang disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella.
  • Disentri amuba atau amoebiasis yang disebabkan oleh infeksi Entamoeba histolytica.

Penyebab Disentri

Disentri basiler disebabkan oleh infeksi bakteri shigella (paling umum ditemui). Namun demikian, bakteri Campylobacter, E. coli, dan Salmonella, juga dapat menyebabkan disentri basiler.

Sementara itu, disentri amuba, disebabkan oleh infeksi parasit bersel satu, yaitu Entamoeba histolytica. Umumnya, daerah dengan sanitasi yang buruk merupakan tempat amuba sering ditemui. Komplikasi pada organ hati, yang berupa abses hati bisa disebabkan karena disentri amuba.

Gejala Disentri

Gejala dapat muncul 1-3 hari setelah terinfeksi. Pada beberapa orang, gejalanya membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul. Namun, ada juga yang tidak mengalami gejala sama sekali.

Setiap jenis memiliki gejala yang sedikit berbeda. Disentri basiler menyebabkan gejala seperti:

  • Diare dengan kram perut.
  • Demam.
  • Mual dan muntah.
  • Darah atau lendir pada diare.

Disentri amuba biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa kasus, gejala dapat muncul 2-4 minggu setelah terinfeksi. Berikut ini beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  • Mual.
  • Diare.
  • Kram perut.
  • Penurunan berat badan.
  • Demam.

Pengobatan

Shigellosis ringan biasanya diobati hanya dengan istirahat dan minum banyak cairan. Obat yang dijual bebas, seperti bismut subsalisilat, dapat membantu meredakan kram dan diare. Pengidap disentri harus menghindari obat-obatan yang memperlambat usus, seperti loperamide atau atropine-diphenoxylate, yang dapat memperburuk kondisi.

Shigellosis parah dapat diobati dengan antibiotik, tetapi bakteri yang menyebabkannya seringkali resisten. Jika dokter meresepkan antibiotik dan kamu tidak melihat perbaikan setelah beberapa hari, segera beri tahu dokter. Disentri amuba diobati dengan metronidazole atau tinidazole. Obat ini membunuh parasit. Dalam beberapa kasus, obat lanjutan diberikan untuk memastikan semua parasit hilang.

Dalam kasus yang parah, dokter mungkin merekomendasikan infus (IV) untuk menggantikan cairan dan mencegah dehidrasi.